Bakalbeda.com - Rasa nyeri yang merambat dari ulu hati, sensasi panas seperti terbakar di dada, hingga ketidaknyamanan yang tak kunjung reda itulah gejala maag yang kerap mencuat saat malam menjelang.
Gangguan ini sering kali mencuri ketenangan tidur, membuat seseorang terbangun berkali-kali, bahkan sulit untuk kembali terlelap.
Tak heran jika esok harinya tubuh terasa lunglai, kepala berdenyut, dan energi menurun drastis.
Semua itu dipicu oleh naiknya asam lambung ke kerongkongan saat tubuh dalam posisi horizontal, kondisi yang kerap tak disadari namun berdampak besar pada kualitas hidup.
Gangguan ini bukan sekadar soal pencernaan. Ia bisa menyulut kegelisahan, membuat malam terasa panjang, dan memicu kebiasaan begadang yang justru memperburuk keadaan.
Mengutip laporan Hindustan Times, spesialis gastroenterologi Dr. Saurabh Sethi mengungkap beberapa pendekatan alami yang terbukti mampu meredam gejolak maag di malam hari.
Menurutnya, pengelolaan gejala yang tepat bukan hanya memperbaiki kualitas tidur, tapi juga membawa dampak positif terhadap kesehatan menyeluruh, termasuk membantu menjaga berat badan tetap stabil.
1. Tidur Miring ke Kiri: Strategi Posisi yang Teruji Ilmiah
Dr. Sethi menekankan pentingnya posisi tidur. Ia merekomendasikan posisi miring ke kiri, karena posisi ini memungkinkan lambung tetap berada di bawah kerongkongan.
Efeknya, risiko refluks asam menurun drastis. Secara medis, posisi ini jauh lebih efektif meredakan gejala dibandingkan tidur telentang atau miring ke kanan.
2. Biji Adas: Ramuan Tradisional Penjinak Perut
Adas bukan sekadar rempah dapur. Di balik aromanya yang khas, biji adas menyimpan senyawa aktif seperti anethole yang diyakini mampu menetralkan kelebihan asam lambung dan menenangkan saluran pencernaan.
Mengunyah segenggam kecil biji adas usai makan malam atau sebelum tidur bisa menjadi terapi alami yang ampuh untuk meredam nyeri maag.
3. Tinggikan Kepala Saat Tidur: Manfaatkan Gravitasi
Salah satu pemicu utama maag malam adalah posisi tidur yang datar, yang membuat asam lambung mudah merambat ke atas.
Untuk mengatasinya, Dr. Sethi menyarankan penggunaan bantal tambahan atau alas kasur yang memungkinkan bagian atas tubuh lebih tinggi dari perut.
Posisi miring dengan sedikit kemiringan ini terbukti mampu memanfaatkan gravitasi guna mencegah asam naik ke kerongkongan.
Dengan menerapkan langkah-langkah sederhana ini secara konsisten, penderita maag dapat menikmati tidur yang lebih berkualitas.
Lebih dari itu, menjaga pola makan dan gaya hidup sehat tetap menjadi fondasi utama agar gejala tidak terus berulang dan mengganggu aktivitas harian.
0Comments