Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Dampak Tarif Dagang Trump: Harga iPhone Bisa Tembus Rp40 Juta, Konsumen Siap-Siap Tekor

Azzam
Azzam
Font size:
12px
30px
Print

Harga iPhone Bisa Tembus Rp40 Juta

Bakalbeda.com
- Kebijakan dagang Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali mengundang kontroversi global.

Pekan ini, pemerintah AS mengumumkan tarif resiprosikal global yang diprediksi akan mengguncang sektor elektronik konsumen khususnya para pemain besar seperti Apple dan Samsung.

Menurut Ben Wood, Kepala Analis di CCS Insight, kebijakan ini dapat memicu lonjakan harga signifikan bagi konsumen Amerika.

Pasalnya, kedua raksasa teknologi tersebut masih sangat bergantung pada fasilitas produksi di luar negeri, terutama di Tiongkok dan Vietnam dua negara yang kini dikenai tarif impor tinggi.

Tiongkok dikenai tarif sebesar 34%, sementara Vietnam lebih tinggi lagi di angka 46%.

Trump menegaskan bahwa beban terhadap produk asal Tiongkok bisa bertambah, mengingat adanya biaya-biaya tambahan yang belum diperhitungkan secara menyeluruh.

Konsumen Jadi Korban

Tanpa strategi mitigasi yang memadai, beban tarif ini hampir pasti akan digeser ke pundak konsumen.

Harga produk pun akan melonjak, sementara margin keuntungan Apple dan Samsung ikut tertekan.

Riset dari Rosenblatt Securities menunjukkan bahwa harga iPhone premium bisa mencapai USD2.300 atau sekitar Rp38 juta.

Jika tren ini berlanjut, bukan tak mungkin iPhone bakal dibanderol hingga Rp40 juta.

Strategi Diversifikasi Produksi Masih Belum Ampuh

Apple dan Samsung sejatinya telah mencoba meminimalkan risiko lewat relokasi sebagian produksi ke India dan Vietnam.

Namun, upaya ini belum membuahkan hasil signifikan, apalagi kini Vietnam juga masuk dalam daftar negara yang dikenai tarif. Artinya, pilihan negara produksi bebas tarif semakin terbatas.

Tarif resiprosikal ini bersifat menyeluruh, menyasar hampir semua mitra dagang utama AS. Dalam jangka pendek, lonjakan harga dipastikan terjadi.

Dalam jangka panjang, perusahaan-perusahaan teknologi dipaksa untuk merombak strategi manufaktur global mereka secara menyeluruh.

Efek Domino bagi Industri dan Konsumen Global

Meski secara resmi tarif ini hanya berlaku di pasar Amerika Serikat, dampaknya sangat mungkin merembet ke pasar global, termasuk Indonesia.

Jika biaya produksi naik dan strategi penyesuaian harga dilakukan secara global, maka konsumen di negara lain juga akan merasakan kenaikannya.

Biaya relokasi pabrik dan pengaturan ulang rantai pasok pun bukan hal kecil. Semua itu berpotensi dimasukkan ke harga jual produk yang pada akhirnya, kembali membebani konsumen.

Era Baru: Ketika Smartphone Menjadi Barang Mewah

Kebijakan tarif Trump secara tidak langsung mendorong industri teknologi ke titik kritis. Apple dan Samsung, sebagai dua pemain dominan, kini berada dalam tekanan besar.

Harga perangkat yang kian melambung bisa menggeser smartphone dari kategori kebutuhan primer menjadi barang mewah.

Tanpa ada intervensi kebijakan yang menyeimbangkan atau strategi bisnis yang revolusioner, dunia bisa memasuki era baru di mana akses terhadap teknologi bukan lagi hak universal, melainkan sebuah kemewahan yang hanya bisa dijangkau oleh sebagian orang.

Also read: