Bakalbeda.com - Di sebuah lahan parkir di Alexandria, Virginia, sebuah truk makanan halal bernama Flavor Hive menarik perhatian publik.
Sejak awal beroperasi setahun lalu, bisnis ini telah menjadi viral di media sosial, memikat pecinta kuliner dengan pendekatan unik yang menggabungkan tradisi dari berbagai budaya.
Truk makanan ini merupakan gagasan dua pengusaha, Shihan Chowdhury dan Amgd Gende, yang ingin menghadirkan cita rasa khas dari tanah kelahiran mereka, Bangladesh dan Mesir.
Dengan berani, mereka memperkenalkan konsep Bring Your Own Bag (BYOB) atau Bawa Bungkus Snack Sendiri, yang terinspirasi dari walking tacos yang populer di restoran Amerika Latin dan Meksiko.
"Konsep ini sudah lama ada, tetapi biasanya hanya ditemukan di restoran tertentu. Kami ingin menghadirkannya dengan sentuhan yang berbeda," ujar Shihan dikutip dari VOA.
Inovasi dalam Kuliner Halal
Sistem BYOB memungkinkan pelanggan membawa kemasan snack favorit mereka untuk kemudian diisi dengan pilihan daging halal seperti ayam, daging sapi cincang, atau lamb gyro khas Yunani.
Hidangan ini dilengkapi dengan aneka sayuran segar dan saus spesial, termasuk saus putih khas truk makanan halal dan saus hijau pedas.
Dengan harga sekitar $10 atau Rp160 ribu per porsi, pelanggan bisa menikmati sajian halal yang unik dan lezat.
Selain memberikan pengalaman kuliner yang menarik, konsep ini juga menjadi solusi praktis bagi keterbatasan penyimpanan bahan di truk makanan, sekaligus memberikan kebebasan bagi pelanggan untuk berkreasi dengan camilan pilihan mereka.
Dalam unggahan di media sosial Flavor Hive, terlihat pembeli membawa berbagai jenis snack, mulai dari sushi, pizza, hingga daun selada.
Bahkan, ada yang datang dengan sebungkus kacang kapri mentah, menunjukkan kreativitas tak terbatas yang muncul dari konsep ini.
Daya Tarik Media Sosial
Kesuksesan Flavor Hive tak lepas dari strategi pemasaran digital. Shihan, yang dikenal sebagai kreator kuliner dengan akun chilipeppercooks, memiliki lebih dari 19 juta pengikut di TikTok dan hampir 500 ribu di Instagram.
Popularitasnya sebagai pembuat konten membantu bisnis ini menjangkau audiens yang lebih luas.
"Di era digital ini, media sosial memainkan peran penting dalam kesuksesan bisnis. Beruntung, saya bisa memanfaatkan keterampilan pembuatan konten untuk memperkenalkan Flavor Hive ke lebih banyak orang," kata Shihan.
Misbah, seorang pelanggan dari Manassas, Virginia, mengetahui tentang Flavor Hive dari media sosial dan rekomendasi teman-temannya.
Sebagai muslimah, ia merasa senang melihat semakin banyak bisnis halal yang berkembang pesat di AS.
"Sungguh luar biasa melihat komunitas Muslim semakin maju dalam industri kuliner halal," ujarnya.
Sementara itu, JB, pelanggan keturunan Mesir yang sudah empat kali berkunjung, mengaku tertarik bukan hanya karena popularitasnya di media sosial, tetapi juga karena cita rasa khas yang berani dan penuh bumbu.
"Saya menyukai makanannya, komunitasnya, dan keramahan para kokinya. Mereka sangat ramah dan menyenangkan," tuturnya.
Ekspansi dan Masa Depan Flavor Hive
Seiring meningkatnya permintaan, tim Flavor Hive menghadapi tantangan operasional, terutama dalam mengelola antrean panjang dan meningkatkan kapasitas produksi.
Pada akhir pekan dan momen khusus seperti Ramadan, mereka mengerahkan hingga tiga truk makanan tambahan untuk mengatasi lonjakan pelanggan.
Namun, ekspansi tak berhenti di situ. Shihan mengungkapkan bahwa mereka tengah bersiap membuka restoran permanen sebagai langkah berikutnya dalam pertumbuhan bisnis mereka.
"Kami berencana mengumumkan pembukaan restoran dalam waktu dekat," katanya.
Tak hanya memperluas cakupan bisnis, Flavor Hive juga terus berinovasi dalam menu.
Menyambut Ramadan tahun ini, mereka mengembangkan menu makanan penutup baru, menyesuaikan dengan selera pelanggan yang terus berkembang.
Dengan tetap aktif di media sosial dan menghadirkan inovasi berkelanjutan, Flavor Hive bertekad untuk terus relevan dan menjadi bagian dari tren kuliner halal yang semakin diminati di Amerika Serikat.
0Comments