Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Susah Buang Air Besar Saat Berpuasa: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Azzam
Azzam
Font size:
12px
30px
Print

Saat Puasa Susah Bab
Saat Puasa Susah Bab

Bakalbeda.com
- Susah buang air besar saat berpuasa merupakan masalah kesehatan yang sering dialami oleh sebagian orang.

Kondisi ini bisa menyebabkan ketidaknyamanan, bahkan membuat proses buang air besar menjadi menyakitkan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami mengapa saat puasa susah BAB serta bagaimana cara mengatasinya.

Ketika pola makan dan asupan cairan berubah selama puasa, sistem pencernaan pun ikut terpengaruh.

Kurangnya serat dan konsumsi air yang tidak mencukupi dapat memperlambat pergerakan usus, sehingga menyebabkan sembelit.

Dengan mengetahui penyebab serta langkah-langkah penanganan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa.

Penyebab Susah BAB Saat Puasa

Saat berpuasa, frekuensi buang air besar (BAB) cenderung berkurang karena asupan makanan yang lebih sedikit.

Hal ini membuat tubuh menghasilkan lebih sedikit limbah untuk dikeluarkan.

Namun, jika perut terasa kembung atau harus mengejan lebih keras saat BAB, kemungkinan Anda mengalami sembelit akibat usus besar menyerap terlalu banyak air dari makanan yang dicerna.

Semakin lama makanan berada dalam sistem pencernaan, semakin banyak air yang terserap, menyebabkan feses menjadi lebih kering dan keras.

Jika tidak BAB selama lebih dari tiga hari, feses dapat semakin sulit dikeluarkan.

Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebab sembelit saat puasa agar dapat mengambil langkah pencegahan yang tepat.

1. Asupan Serat yang Kurang

Selama menjalani puasa, perubahan pola makan sering kali menyebabkan banyak orang kurang memperhatikan konsumsi serat.

Padahal, serat memiliki peran penting dalam meningkatkan gerakan peristaltik usus serta membantu dinding usus mengembang dengan baik.

Konsumsi makanan tinggi serat dapat mempermudah proses pencernaan dengan mempercepat pengolahan sisa makanan dalam usus.

Dengan demikian, makanan tidak tertahan terlalu lama di dalam saluran pencernaan, sehingga risiko sembelit dapat diminimalkan.

2. Kurangnya Asupan Cairan

Selain kekurangan serat, sulit buang air besar saat puasa juga dapat disebabkan oleh kurangnya asupan cairan dalam tubuh.

Air memiliki peran penting dalam melarutkan nutrisi dan membantu mengangkut sisa makanan menuju sistem pembuangan.

Ketika tubuh mengalami dehidrasi akibat kurang minum, proses pembuangan menjadi lebih sulit karena sisa makanan tidak dapat bergerak dengan lancar melalui saluran pencernaan.

Oleh karena itu, memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik saat sahur dan berbuka sangat penting untuk mencegah sembelit.

3. Konsumsi Berlebihan Produk Susu

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa susu dapat memicu sembelit, terutama pada anak-anak.

Namun, efeknya terhadap orang dewasa masih belum banyak diteliti secara mendalam. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya kandungan serat dalam susu.

Jika Anda mengonsumsi susu dan produk olahannya dalam jumlah berlebihan tanpa diimbangi dengan asupan sayur dan buah, kemungkinan besar Anda akan mengalami kesulitan buang air besar saat berpuasa.

4. Kebiasaan Menahan Buang Air Besar

Mengabaikan dorongan untuk buang air besar dapat menyebabkan keinginan tersebut berangsur menghilang hingga akhirnya tidak terasa lagi.

Oleh karena itu, jika Anda sering menunda BAB, sebaiknya segera menghentikan kebiasaan ini.

Semakin lama feses tertahan di dalam usus, semakin banyak air yang diserap oleh tubuh, membuatnya menjadi lebih keras dan kering. Akibatnya, buang air besar pun menjadi lebih sulit dan tidak nyaman.

5. Masalah pada Usus

Kemungkinan lain yang dapat menyebabkan sembelit adalah adanya gangguan pada usus besar, seperti pertumbuhan tumor, jaringan parut (adhesi), atau peradangan serta infeksi pada kolon.

Kondisi ini dapat menghambat proses pencernaan dan memperlambat pergerakan feses dalam usus.

Jika Anda mengalami sembelit yang tidak biasa atau berkepanjangan, penting untuk lebih waspada terhadap gejala yang muncul.

Terutama jika Anda bertanya-tanya mengapa saat puasa susah BAB, periksakan diri ke dokter untuk mengetahui penyebab pasti dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Cara Mengatasi Susah BAB Saat Puasa

Mengatasi susah BAB saat puasa dapat dilakukan dengan beberapa cara berikut:

1. Meningkatkan Asupan Serat

Pastikan Anda mengonsumsi makanan tinggi serat seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Serat membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit dengan mempercepat pergerakan feses dalam usus.

2. Mencukupi Kebutuhan Cairan

Minumlah air putih dalam jumlah cukup di antara waktu berbuka dan sahur untuk mencegah dehidrasi yang bisa memperburuk sembelit. Hindari minuman berkafein yang dapat menyebabkan kehilangan cairan lebih cepat.

3. Mengurangi Konsumsi Produk Susu Berlebihan

Jika Anda mengalami sembelit setelah mengonsumsi susu, cobalah untuk mengurangi asupannya dan menggantinya dengan sumber kalsium lain, seperti sayuran hijau atau susu nabati.

4. Tetap Aktif Bergerak

Kebiasaan aktif bergerak juga dapat membantu melancarkan BAB. Luangkan waktu untuk berjalan kaki atau melakukan aktivitas ringan setelah berbuka agar sistem pencernaan tetap berfungsi dengan baik.

5. Jangan Menahan BAB

Segera ke toilet jika merasakan dorongan untuk BAB. Menahan buang air besar hanya akan membuat feses semakin keras dan sulit dikeluarkan.

Kesimpulan

Susah buang air besar saat puasa sering terjadi karena perubahan pola makan dan asupan cairan yang berkurang.

Penyebab utama sembelit saat puasa meliputi kurangnya serat, dehidrasi, konsumsi produk susu berlebihan, kebiasaan menahan BAB, serta masalah pada usus.

Untuk mengatasi masalah ini, pastikan Anda mengonsumsi cukup serat, minum air yang cukup, tetap aktif bergerak, serta tidak menunda buang air besar.

Dengan menerapkan kebiasaan sehat ini, Anda dapat menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa.

Semoga bermanfaat!

Baca juga: