Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Sekjen NATO Mark Rutte Minta Zelenskyy Pulihkan Hubungan dengan Trump

Azzam
Azzam
Font size:
12px
30px
Print

Sekjen NATO
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersama Presiden AS Donald Trump dan Wapres AS JD Vance berdebat panas di ruang Oval Gedung Putih, Jumat, 28 Februari 2025/FOTO: White House

Bakalbeda.com
- Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk memulihkan hubungannya dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, setelah keduanya terlibat pertengkaran di Ruang Oval Gedung Putih.

"Penting bagi Presiden Zelenskyy untuk menemukan cara memulihkan hubungannya dengan Presiden Amerika dan dengan tim kepemimpinan senior Amerika. Saya membahas hal ini kemarin dengan Zelenskyy," kata Rutte kepada BBC Inggris yang dikutip via Sputnik-OANA, Minggu, 2 Maret.

Rutte menyayangkan pertengkaran yang terjadi antara kedua pemimpin negara tersebut. Sebelumnya, pada Jumat, 28 Februari, pembicaraan antara Trump dan Zelenskyy mengenai penyelesaian konflik di Ukraina berakhir tanpa kesepakatan setelah mereka terlibat pertengkaran di Ruang Oval. Insiden ini bahkan disiarkan langsung oleh media.

Para pejabat senior AS kemudian meminta delegasi Ukraina meninggalkan Gedung Putih, sementara konferensi pers yang seharusnya diadakan antara Trump dan Zelenskyy dibatalkan. Selain itu, Trump juga membatalkan penandatanganan perjanjian mineral tanah jarang antara AS dan Ukraina.

Menurut Rutte, Zelenskyy perlu menghormati kontribusi Trump terhadap Ukraina, termasuk pengiriman senjata selama masa jabatan pertama Trump sebagai Presiden AS.

Setelah insiden di Gedung Putih, Zelenskyy dalam wawancara dengan Fox News menegaskan bahwa dirinya tidak merasa melakukan kesalahan apa pun dan menolak untuk meminta maaf kepada Trump. Namun, ia tetap optimistis bahwa hubungan dengan Trump bisa kembali normal.

"Ya, tentu saja, karena hubungan ini lebih dari sekadar hubungan dua presiden," ujar Zelenskyy dalam wawancara tersebut.

Baca juga: