Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Saat Berbuka Puasa Mengapa Harus Membatasi Makanan Manis?

Redaksi
Font size:
12px
30px
Print

Makanan Manis

Bakalbeda.com
- Bulan Ramadhan menjadi momen istimewa bagi umat Muslim untuk menjalankan ibadah puasa.

Salah satu tradisi yang kerap dilakukan adalah berbuka puasa bersama (bukber) dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.

Namun, di tengah kebersamaan tersebut, penting untuk tetap menjaga pola makan yang sehat, terutama dalam membatasi konsumsi makanan manis saat berbuka puasa.

Ketua PDGKI Cabang Banten, dr. Dian Permatasari, MGizi, SpGK, mengingatkan bahwa makanan manis sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah terbatas saat berbuka.

Meskipun ajaran Islam menyarankan berbuka dengan makanan manis, pemilihan jenis makanan yang dikonsumsi tetap harus diperhatikan demi menjaga kesehatan sistem pencernaan.

Mengapa Harus Membatasi Makanan Manis?

  1. Mencegah Lonjakan Gula Darah
    Mengonsumsi makanan manis dalam jumlah berlebihan dapat menyebabkan lonjakan gula darah secara tiba-tiba.

    Hal ini dapat mengakibatkan rasa lemas setelah berbuka serta meningkatkan risiko penyakit metabolik seperti diabetes.

  2. Menghindari Gangguan Pencernaan
    Makanan manis berlebihan, terutama yang mengandung gula tambahan seperti sirup dan susu kental manis, dapat memicu gangguan pencernaan seperti perut kembung dan diare.

  3. Menjaga Berat Badan Ideal
    Banyaknya hidangan manis dan tinggi kalori selama bulan Ramadhan dapat memicu kenaikan berat badan yang tidak terkontrol.

    Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi.

Alternatif Takjil Sehat

Sebagai alternatif, dr. Dian Permatasari menyarankan untuk mengganti makanan manis dengan pilihan yang lebih sehat seperti:

  • Buah-buahan segar yang kaya akan serat dan alami manisnya.
  • Kurma sebanyak 1 hingga 3 butir yang sesuai dengan sunnah.
  • Air kelapa tanpa gula tambahan sebagai sumber elektrolit alami.
  • Yogurt dan sayur-sayuran untuk menjaga kesehatan pencernaan.

Pola Makan Seimbang Saat Berbuka

Ahli gizi dari RSCM, Fitri Hudayani, menekankan pentingnya memperhatikan jadwal, jenis, dan jumlah makanan yang dikonsumsi selama puasa.

Ia menyarankan agar takjil dikonsumsi dalam porsi kecil, lalu dilanjutkan dengan makan besar setelah salat Magrib.

Selain itu, kebutuhan cairan tubuh harus tetap terpenuhi dengan mengonsumsi air putih sebanyak 2 sampai 2,5 liter per hari.

Hindari terlalu banyak minuman manis seperti sirup dan es teh. Sebagai gantinya, konsumsi air putih, sayur berkuah, serta buah yang mengandung banyak air seperti semangka dan melon.

Membatasi konsumsi makanan manis saat berbuka puasa sangat penting untuk menjaga kesehatan tubuh selama bulan Ramadhan.

Dengan memilih makanan yang lebih sehat dan bergizi, serta mengatur pola makan dengan baik, kita dapat menjalani puasa dengan lebih optimal dan tetap bugar hingga Idul Fitri tiba.


Also read: