Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Foto: HO-Humas Kementan)
Bakalbeda.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dua pasar utama di Jakarta Timur, yaitu Pasar Induk Kramat Jati dan Pasar Induk Beras Cipinang, pada Sabtu (2/3).
Sidak ini dilakukan untuk memastikan harga pangan tetap stabil dan pasokan mencukupi selama bulan Ramadhan.
“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa harus khawatir dengan harga pangan. Pasokan cukup, harga terkendali, dan distribusi kita pantau agar tidak ada yang bermain harga,” ujar Mentan saat berdialog dengan para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati.
Mentan menegaskan bahwa sidak ini bertujuan untuk menjaga ketersediaan bahan pangan, menstabilkan harga, serta memastikan tidak ada komoditas yang dijual melebihi harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Berdasarkan pemantauan di lapangan, sejumlah komoditas masih berada dalam batas harga yang telah ditentukan.
Beberapa komoditas dengan HET yang telah ditentukan pemerintah di antaranya adalah:
- Beras SPHP: Rp12.500 per kg
- Bawang putih: Rp40.000 per kg
- Gula konsumsi: Rp18.500 per kg
- Minyakita: Rp15.700 per liter
- Daging ayam ras: Rp40.000 per kg
Meski demikian, Mentan tidak merinci harga-harga aktual di pasar tersebut, tetapi menegaskan bahwa pemerintah bekerja keras untuk mencegah lonjakan harga yang sering terjadi menjelang Ramadhan.
Dalam kunjungannya, Mentan meninjau berbagai komoditas pangan strategis seperti beras, minyak goreng, gula, daging, telur, dan bawang.
Ia juga berbincang langsung dengan para pedagang guna mengetahui kondisi stok serta tren harga di pasar.
Dari hasil pemantauan, mayoritas harga bahan pokok masih terkendali, meskipun terdapat beberapa komoditas yang mengalami sedikit kenaikan.
Mentan menegaskan bahwa pemerintah tidak akan ragu mengambil langkah tegas jika ditemukan spekulasi harga yang merugikan masyarakat.
“Kami tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengambil keuntungan berlebihan. Jika ada yang terbukti memainkan harga dan merugikan masyarakat, kita akan tindak tegas,” tegasnya.
Selain itu, Kementerian Pertanian terus bersinergi dengan kementerian terkait, Badan Pangan Nasional, BUMN pangan, serta pemerintah daerah guna memastikan kelancaran distribusi pangan.
Pemerintah juga mengantisipasi potensi lonjakan harga dengan menggencarkan operasi pasar murah di berbagai wilayah agar masyarakat tetap bisa memperoleh bahan pokok dengan harga terjangkau.
Mentan menekankan bahwa upaya menjaga stabilitas pangan bukan hanya dilakukan saat Ramadhan, tetapi merupakan komitmen berkelanjutan untuk memastikan kesejahteraan petani dan keterjangkauan harga bagi masyarakat.
“Kami ingin Ramadhan ini menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Pemerintah hadir untuk memastikan ketersediaan pangan cukup, harga tetap stabil, dan tidak ada spekulan yang merugikan rakyat. Insya Allah, dengan kerja keras bersama, kita bisa menghadapi tantangan pangan dengan baik,” ujar Mentan.
Sidak ini menjadi bukti nyata bahwa di tengah suasana Ramadhan, Kementerian Pertanian tetap bekerja keras untuk menjaga stabilitas pangan di seluruh Indonesia.
Dengan sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan pelaku usaha pangan, diharapkan masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan tenang.
0Komentar