Bakalbeda.com - Indonesia masih memiliki cadangan beras mencapai 1,9 juta ton, yang memungkinkan pemerintah memiliki keleluasaan dalam mengendalikan harga pangan.
Hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat di tengah melonjaknya harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan 2025.
“Kita patut bersyukur. Saat ini, Malaysia mengalami krisis beras, sementara Indonesia masih memiliki cadangan beras mencapai 1,9 juta ton. Dengan jumlah ini, pemerintah memiliki keleluasaan dalam mengendalikan harga,” ujar seorang pejabat terkait.
Lonjakan harga pangan, terutama cabai, kerap menjadi permasalahan utama menjelang bulan suci. Oleh karena itu, pemerintah terus mengupayakan berbagai strategi agar harga tetap terkendali.
Salah satu langkah yang diambil adalah menjaga stabilitas pasokan serta distribusi bahan pokok agar tidak terjadi kelangkaan di pasar.
Pemerintah juga berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk Bulog dan para distributor, untuk memastikan cadangan beras tetap mencukupi hingga Idulfitri.
Selain itu, upaya intervensi harga melalui operasi pasar dan subsidi bagi kelompok masyarakat rentan terus dilakukan.
Dengan strategi ini, pemerintah berharap harga pangan, terutama cabai, dapat kembali stabil selama Ramadan 2025, sehingga masyarakat tidak terbebani oleh lonjakan harga bahan pokok.
Langkah ini diharapkan dapat memberikan kepastian bagi masyarakat agar dapat menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang tanpa harus khawatir dengan harga kebutuhan pokok yang melambung tinggi.
Pemerintah juga mengajak masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan panic buying agar distribusi bahan pokok tetap merata di seluruh wilayah Indonesia.
0Komentar