Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Wenny Myzon atau Dwi Citra Weni Dipecat dari PT Timah Usai Viral Hina Honorer Pengguna BPJS

Azzam
Azzam
Font size:
12px
30px
Print


Bakalbeda.com - 
Wenny Myzon atau yang dikenal dengan nama asli Dwi Citra Weni resmi dipecat dari PT Timah setelah video dirinya yang diduga menghina pekerja honorer pengguna BPJS Kesehatan viral di media sosial.

Keputusan ini diambil oleh manajemen PT Timah sebagai langkah tegas terhadap pelanggaran aturan perusahaan.

Dalam video yang tersebar luas, Wenny terlihat melakukan monolog seolah sedang bercakap-cakap dengan seorang honorer yang menggunakan BPJS.

Ucapannya yang merendahkan pekerja honorer memicu kemarahan publik dan menuai banyak kecaman di media sosial. Akibatnya, PT Timah segera melakukan pemeriksaan internal terhadap Wenny.

Melalui keterangan resminya, Kepala Bidang Komunikasi PT Timah, Anggi Siahaan, menegaskan bahwa perusahaan telah melakukan evaluasi menyeluruh sebelum akhirnya memutuskan hubungan kerja dengan Wenny Myzon.

"Perusahaan telah melakukan pemeriksaan terkait pelanggaran aturan yang dilakukan oleh yang bersangkutan. Setelah melalui proses evaluasi, PT Timah Tbk menetapkan sanksi pemutusan hubungan kerja terhadap yang bersangkutan," ujar Anggi.

Ia juga menambahkan bahwa keputusan ini diambil untuk menjaga nilai-nilai etika, harmoni, serta rasa saling menghormati di lingkungan kerja PT Timah.

Menariknya, sebelum dipecat, Wenny sempat mengunggah beberapa pernyataan di media sosial yang mengindikasikan bahwa dirinya memang berniat keluar dari PT Timah.

Ia bahkan mengaku sudah berulang kali mencari cara untuk keluar dari perusahaan tersebut dan tidak merasa khawatir jika dipecat.

Dalam salah satu unggahannya, Wenny menulis, "Tanggal 25 Maret aku memang mau fokus ngurus usaha-usaha gue yang nggak seberapa itu." Pernyataan ini seolah menegaskan bahwa dirinya memang telah bersiap meninggalkan pekerjaannya di PT Timah dan beralih menjadi pengusaha.

Selain itu, Wenny juga menekuni bisnis di bidang kuliner dan kecantikan. Ia diketahui menjual kue dengan merek "Bolu Sultan" dan menjadi reseller produk skincare milik Dokter Ekles.

Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Wenny Myzon sebelumnya sudah pernah menerima teguran dari perusahaan terkait perilakunya di media sosial. Terakhir, ia mendapat teguran pada tahun 2024. Di dunia maya, ia juga dikenal dengan sebutan "Ibu Suri Wakanda."

Dalam unggahan lainnya, Wenny mengungkapkan bahwa keputusannya bekerja di PT Timah awalnya adalah bentuk memenuhi janji kepada ibunya yang kini telah meninggal dunia.

Namun, setelah ibunya tiada, ia merasa tidak perlu lagi mempertahankan janji tersebut dan lebih tertarik untuk fokus menjalankan bisnisnya.

Sebelumnya, PT Timah telah menyampaikan permohonan maaf kepada publik atas tindakan Wenny yang mencoreng citra perusahaan.

PT Timah menegaskan bahwa pernyataan Wenny adalah pandangan pribadi dan tidak mewakili perusahaan.

"Perusahaan menjunjung tinggi nilai-nilai etika, harmoni, dan saling menghormati. Kami menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh pihak yang merasa terganggu dengan aktivitas media sosial salah satu karyawan kami," tulis PT Timah dalam pernyataan resminya.

Mereka juga menekankan bahwa seluruh karyawan PT Timah mendapatkan fasilitas BPJS Kesehatan sesuai dengan kelas kepesertaan masing-masing, tanpa ada perbedaan perlakuan.

Kasus ini menjadi pelajaran bagi banyak pihak mengenai pentingnya bijak dalam menggunakan media sosial.

PT Timah pun mengimbau seluruh karyawan untuk lebih berhati-hati dalam bermedia sosial agar tidak menimbulkan polemik yang dapat merugikan diri sendiri maupun perusahaan.

Meskipun sudah dipecat, Wenny mengaku bahwa hujatan publik terhadap dirinya telah melewati batas dan dianggap sebagai bentuk provokasi yang berlebihan.

"Kita itu boleh nggak suka sama orang, tapi gentle aja dong. Nggak perlu giring-giring opini, fitnah sana-sini, provokasi yang ada nambah dosa," tulisnya di media sosial.

Kini, setelah keluar dari PT Timah, Wenny berencana fokus pada bisnisnya. Ia pun tetap aktif di media sosial mempromosikan produk-produk yang dijualnya, termasuk kue "Bolu Sultan" yang menjadi salah satu sumber penghasilannya.

Kasus ini menegaskan bahwa tindakan di media sosial dapat berdampak besar terhadap kehidupan seseorang, termasuk kehilangan pekerjaan.

Ke depan, diharapkan kejadian serupa dapat menjadi pembelajaran bagi banyak pihak agar lebih bijak dalam bersikap di dunia digital.***

Baca juga: