Membuat Dashboard Interaktif di Google Sheets dengan Fungsi QUERY

Bakalbeda.com - Di era digital saat ini, pengolahan data menjadi semakin penting dalam berbagai bidang, baik untuk bisnis, akademik, maupun kebutuhan pribadi.

Salah satu alat yang banyak digunakan untuk mengelola dan menganalisis data adalah Google Sheets.

Dengan fitur-fitur canggih seperti fungsi QUERY, pengguna dapat membuat dashboard interaktif yang memudahkan visualisasi dan analisis data secara dinamis.

Artikel ini akan membahas langkah-langkah dalam membangun dashboard interaktif di Google Sheets menggunakan fungsi QUERY, serta bagaimana menampilkan data dengan filter dan grafik yang dapat berubah secara otomatis.

Mengapa Google Sheets?

Google Sheets memiliki berbagai keunggulan yang membuatnya menjadi pilihan populer dalam pengolahan data:

Aksesibilitas – Bisa digunakan dari berbagai perangkat (PC, laptop, smartphone) dan sistem operasi (Windows, MacOS, Linux, iOS, Android).

Kolaborasi Real-time – Beberapa pengguna dapat mengedit dan melihat perubahan data secara langsung.

Gratis dan Berbasis Cloud – Tidak perlu instalasi perangkat lunak tambahan.

Integrasi dengan Google Workspace – Mudah dihubungkan dengan Google Forms, Google Drive, dan layanan lainnya.

Data yang Digunakan dalam Dashboard

Untuk membuat dashboard, pertama-tama kita perlu memiliki dataset yang rapi. Dalam contoh ini, kita akan menggunakan data absensi karyawan, yang terdiri dari kolom:

Tanggal
ID Karyawan
Nama
Unit Kerja
Jam Masuk
Status Kehadiran (Tepat Waktu/Terlambat)
Menggunakan Fungsi QUERY untuk Menampilkan Data

Fungsi QUERY memungkinkan kita untuk mengambil dan menyaring data dengan lebih fleksibel dibandingkan filter biasa.

Format dasar dari fungsi QUERY adalah: =QUERY(range_data, "SELECT kolom WHERE kondisi", 1)

Contoh penggunaan: =QUERY(A2:F100, "SELECT B, C, D, E WHERE A = '2024-02-10'", 1)

Kode di atas akan menampilkan ID, Nama, Unit, dan Jam Masuk dari karyawan yang hadir pada tanggal tertentu.

Menambahkan Filter Dinamis

Agar dashboard menjadi lebih interaktif, kita bisa menggunakan Data Validation untuk membuat dropdown yang memungkinkan pengguna memilih filter tertentu (misalnya bulan atau unit kerja).

Pilih sel tempat filter akan ditempatkan.
Klik Data → Data Validation.
Pilih List from a range dan tentukan sumber datanya.
Klik Save.

Dengan menggunakan referensi ke filter ini dalam fungsi QUERY, dashboard akan otomatis menyesuaikan data yang ditampilkan berdasarkan pilihan pengguna.

Membuat Visualisasi dengan Grafik

Setelah data dapat difilter, kita bisa menambahkan grafik untuk memperjelas analisis. Langkah-langkah membuat grafik di Google Sheets:

Pilih data yang ingin divisualisasikan.

Klik Insert → Chart.
Pilih jenis grafik (Bar Chart, Pie Chart, Line Chart, dll.).
Sesuaikan warna dan label untuk tampilan yang lebih menarik.
Letakkan grafik di posisi yang sesuai dalam dashboard.
Menampilkan Lokasi dengan Google Maps

Jika data memiliki informasi geografis (misalnya lokasi masuk kerja), kita bisa memanfaatkan Google Maps API untuk menampilkan lokasi karyawan dalam dashboard.

Pastikan ada kolom dengan latitude dan longitude.

Gunakan Google Maps API atau fungsi IMAGE() untuk menampilkan peta berdasarkan koordinat.
Kesimpulan

Google Sheets bukan hanya sekadar alat untuk menyimpan data, tetapi juga bisa digunakan untuk membuat dashboard interaktif yang dinamis.

Dengan memanfaatkan fungsi QUERY, Data Validation, dan grafik, pengguna dapat menganalisis data dengan lebih cepat dan efisien.

Jika Anda sering bekerja dengan data dalam jumlah besar, memahami teknik ini akan sangat membantu dalam menyusun laporan yang lebih profesional dan mudah dipahami.

Sudah siap membuat dashboard interaktif pertama Anda? Coba praktikkan langkah-langkah di atas dan lihat bagaimana Google Sheets dapat mengubah cara Anda mengolah data!