Bakalbeda.com - Setelah sekian lama dalam senyap, Laura Meizani akhirnya muncul ke publik.
Perjalanan yang membawanya dari rumah aman ke tempat eksklusif tampaknya telah menjadi ruang refleksi bagi remaja 17 tahun ini. Ia memilih berbicara. Ia memilih mengakui.
Dalam kanal YouTube sang ibu, Nikita Mirzani, Laura menyampaikan sesuatu yang tak selalu mudah: permintaan maaf. Kata-kata yang sederhana, tapi sarat makna. Ada ketulusan yang terpancar.
"Hai semuanya, saya Laura. Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa pesan untuk kalian semua. Aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya ke Mimi. Maafin Lolly kalau banyak salah ke Mimi. Maafin Lolly kalau selama ini keras dan belum bisa dewasa. Mungkin memang karena faktor usia juga," ungkapnya.
Sebuah pengakuan yang jujur. Ada kesadaran yang tumbuh. Bahwa perjalanan ini telah membuka matanya pada satu hal: kasih sayang seorang ibu.
"Tapi di sini Lolly ingin belajar dari semua permasalahan ini. Lolly sekarang jadi sadar betapa sayangnya Mimi sama Lolly," ucapnya lirih.
Namun, lebih dari sekadar permintaan maaf, ada rasa terima kasih yang ingin ia sampaikan. Anak sulung dari tiga bersaudara ini akhirnya memahami, di tengah segala gejolak, ada satu sosok yang tak pernah pergi. Sosok yang tetap berdiri di sisinya.
"Lolly ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya ke Mimi karena memang hanya Mimi yang bisa membantu Lolly. Lolly minta maaf dan berharap masalah seperti ini tidak terulang lagi di masa depan," tutupnya.
Sebuah rekonsiliasi yang dinanti. Sebuah perjalanan menuju kedewasaan yang masih panjang. Mungkin ini bukan akhir dari kisah mereka, tapi semoga ini awal dari lembaran baru yang lebih baik.
Dalam kanal YouTube sang ibu, Nikita Mirzani, Laura menyampaikan sesuatu yang tak selalu mudah: permintaan maaf. Kata-kata yang sederhana, tapi sarat makna. Ada ketulusan yang terpancar.
"Hai semuanya, saya Laura. Hari ini saya ingin menyampaikan beberapa pesan untuk kalian semua. Aku ingin meminta maaf sebesar-besarnya ke Mimi. Maafin Lolly kalau banyak salah ke Mimi. Maafin Lolly kalau selama ini keras dan belum bisa dewasa. Mungkin memang karena faktor usia juga," ungkapnya.
Sebuah pengakuan yang jujur. Ada kesadaran yang tumbuh. Bahwa perjalanan ini telah membuka matanya pada satu hal: kasih sayang seorang ibu.
"Tapi di sini Lolly ingin belajar dari semua permasalahan ini. Lolly sekarang jadi sadar betapa sayangnya Mimi sama Lolly," ucapnya lirih.
Namun, lebih dari sekadar permintaan maaf, ada rasa terima kasih yang ingin ia sampaikan. Anak sulung dari tiga bersaudara ini akhirnya memahami, di tengah segala gejolak, ada satu sosok yang tak pernah pergi. Sosok yang tetap berdiri di sisinya.
"Lolly ingin berterima kasih sebanyak-banyaknya ke Mimi karena memang hanya Mimi yang bisa membantu Lolly. Lolly minta maaf dan berharap masalah seperti ini tidak terulang lagi di masa depan," tutupnya.
Sebuah rekonsiliasi yang dinanti. Sebuah perjalanan menuju kedewasaan yang masih panjang. Mungkin ini bukan akhir dari kisah mereka, tapi semoga ini awal dari lembaran baru yang lebih baik.
Publik menanti, apakah hubungan ibu dan anak ini benar-benar akan kembali utuh, atau masih ada babak lain yang akan tersaji.***
0Komentar