Bakalbeda.com - Malam itu di Polres Metro Jakarta Selatan, suasana penuh haru. Mata Nikita Mirzani basah oleh air mata yang tak tertahan.
Dengan suara terbata-bata, ia mengungkapkan rasa syukur atas keputusan aparat penegak hukum yang telah menetapkan Vadel Badjideh sebagai tersangka dan langsung menahannya.
Pria itu kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dalam kasus asusila dan aborsi yang menyeret nama putri Nikita, Laura Meizani.
Perjuangan panjang seorang ibu akhirnya berbuah hasil. Doa yang dipanjatkan di tengah malam penuh berkah terjawab sudah.
Malam itu bukan sekadar malam biasa, tetapi menjadi saksi kembalinya secercah harapan bagi Nikita dan keluarganya.
"Pas banget ya, ini malam Nisfu Sya’ban. Mungkin banyak yang berdoa malam ini, salah satunya doa saya yang dikabulkan Tuhan," ucapnya lirih di hadapan para wartawan yang mengerumuninya di halaman kantor polisi.
Tujuh bulan lamanya Nikita berjuang mencari keadilan. Perjuangan yang tak mudah. Ia menghadapi segala rintangan, tapi tekadnya tak pernah goyah.
Kini, dengan penuh rasa syukur, ia mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah bekerja keras menyelesaikan kasus ini.
"Terima kasih buat Polres Jakarta Selatan, terima kasih buat Ibu Kanit PPA, para penyidik, Bapak Kasat yang sudah menangani kasus ini. Akhirnya selesai malam ini," katanya, suaranya bergetar.
Di antara kerumunan, Nikita tak kuasa menahan haru. Putrinya kini telah kembali ke pelukannya. Ia berterima kasih kepada mereka yang telah membantunya melewati masa sulit ini.
"Terima kasih kepada Bude dan Pakde yang telah membuat Laura bisa kembali ke saya, yang memberikan keterangan dengan jujur," ujarnya seraya menyeka air mata.
Malam itu, di bawah kilatan cahaya kamera wartawan, seorang ibu akhirnya bisa menarik napas lega. Ia tak sendiri dalam perjuangannya.
Bersama orang-orang yang mendukungnya, Nikita kini bisa melangkah ke depan dengan harapan baru.***
0Komentar