Tpz5GfY9BUd5Gpd0GSM9TSG5Gi==

Braking News:

00 month 0000

Desa Cakkela dan Urgensi Kesadaran Hukum: Menyalakan Asa di Tengah Konflik

Azzam
Azzam
Font size:
12px
30px
Print
Urgensi Kesadaran Hukum

Bakalbeda.com
- Konflik di Desa Cakkela tak lagi jadi rahasia. Gesekan sosial terus membara, membuat masyarakat terjebak dalam ketidakpastian.

Tapi kali ini, ada harapan. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Profesi (KKNP) Universitas Islam Ahmad Dahlan Sinjai hadir, membawa gagasan besar: membentuk Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum).

Bukan sekadar program akademik, ini adalah gerakan jangka panjang untuk membangun desa.

Acara ini bukan main-main. Praktisi hukum, pendamping desa, hingga pegiat literasi dari Kabupaten Sinjai dihadirkan.

Bahkan, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Cakkela dan perangkat desa turun langsung membuka kegiatan ini.

Satu pertanyaan mendasar: Mengapa partisipasi masyarakat membangun desanya begitu minim? Di sinilah pentingnya Kadarkum.

Sebuah jembatan yang menghubungkan hukum dengan realitas, pemuda dengan pembangunan, harapan dengan kenyataan.

Tiga Pilar dalam Misi Kesadaran Hukum

1. Mengapa Hukum Itu Penting?

Musaddak, S.E., konsultan pengembangan masyarakat, hadir dengan satu pesan kuat: regulasi desa bukan sekadar aturan di atas kertas, tapi panduan hidup yang harus dipahami.

Kadarkum bukan sekadar wacana, melainkan kebutuhan.

2. Restorative Justice: Solusi atau Ilusi?

Taufik Hidayat, S.H., pengacara muda dari Sinjai, menjelaskan bagaimana perkara bisa diselesaikan dengan pendekatan yang lebih manusiawi.

Restorative justice menjadi harapan bagi desa yang mendambakan kedamaian tanpa harus bertumpu pada hukuman semata.

3. Pemuda: Pionir atau Penonton?

Burhan SJ, putra daerah dan pegiat literasi, menyoroti hal yang sering luput: peran pemuda.

Desa Cakkela punya pemuda hebat, tapi tanpa dukungan, mereka hanya bayangan di tengah hiruk-pikuk pembangunan yang tak berpihak.

Koordinator desa dengan nada penuh semangat menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar wacana hukum, ini tentang membangkitkan peran pemuda dan masyarakat dalam membangun desa.

Lanjut Ia mempertegasa bahwa Cakkela punya pemuda-pemuda luar biasa, tapi mereka butuh ruang, butuh dukungan. Kami ada di sini untuk membuka jalan.

Ketua BPD, Husein Bakri, tak menutup mata. “Konflik yang terus berulang harus dihentikan. Desa ini butuh ketertiban, butuh keamanan. Kadarkum bisa jadi salah satu jawabannya,” tegasnya.

Maka, dari Desa Cakkela, kita belajar. Bahwa hukum bukan hanya soal aturan, tapi soal keberanian untuk mengubah.


Dan bahwa perubahan tak akan lahir dari diamnya mereka yang sebenarnya bisa berbuat lebih.***
Baca juga: