Breaking News

Syi'ah serta perkembanganya

Andi Nirwana Saputri Yasa
Andi Nirwana Saputri Yasa | Penulis 

Bakalbeda.com
- Syi'ah adalah salah satu cabang utama dalam Islam selain Sunni. Kata "Syi'ah" berasal dari bahasa Arab syī'ah yang berarti "pendukung" atau "pengikut," merujuk pada pengikut Ali bin Abi Thalib, sepupu sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW.

Syi'ah memiliki sejarah panjang, keyakinan yang khas, serta tradisi yang membedakannya dari Sunni. Artikel ini akan mengupas sejarah, ajaran inti, dan perkembangan Syi'ah di dunia.

Awal mula perbedaan antara Syi'ah dan Sunni muncul setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW pada tahun 632 M. Perbedaan ini terutama terkait dengan siapa yang berhak menjadi pemimpin umat Islam (khalifah).

Pandangan Syi'ah: Syi'ah meyakini bahwa kepemimpinan umat Islam harus diwariskan kepada keturunan langsung Nabi Muhammad melalui garis Ali bin Abi Thalib dan Fatimah, putri Nabi.

Ali dianggap sebagai imam pertama, diikuti oleh keturunannya yang disebut Imam-Imam Syi'ah.

Pandangan Sunni: Sunni percaya bahwa khalifah dipilih berdasarkan musyawarah umat, dimulai dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, hingga Ali.

Perpecahan semakin mendalam setelah peristiwa Karbala pada tahun 680 M, di mana cucu Nabi, Husain bin Ali, bersama keluarganya dibantai oleh pasukan Yazid bin Muawiyah.

Peristiwa ini menjadi pusat kesedihan dan refleksi dalam tradisi Syi'ah.

Keyakinan Utama Syi'ah

  1. Imamah: Konsep kepemimpinan spiritual dan politik yang diwariskan kepada para Imam. Para Imam dianggap maksum (terbebas dari dosa) dan memiliki pengetahuan khusus yang diberikan oleh Allah.

  2. Wilayah: Kepatuhan penuh kepada Imam yang sah sebagai wakil Allah di bumi.

  3. Asyura: Peringatan duka cita atas tragedi Karbala, biasanya diperingati dengan doa, puasa, dan kadang-kadang ritual khusus.

  4. Taqiyah: Doktrin yang mengizinkan umat Syi'ah menyembunyikan keyakinannya untuk melindungi diri dari ancaman atau penganiayaan.

Cabang-Cabang Syi'ah

Syi'ah memiliki beberapa sub-sekte, yang utama di antaranya:

  1. Itsna Asy'ariyah (Dua Belas Imam): Kelompok terbesar dalam Syi'ah yang percaya pada dua belas Imam, dengan Imam terakhir (Muhammad al-Mahdi) diyakini akan kembali sebagai Imam Mahdi.

  2. Ismailiyah: Percaya pada tujuh Imam, dengan fokus pada Imam Ismail bin Ja'far.

  3. Zaidiyah: Kelompok yang cenderung lebih dekat dengan Sunni dalam beberapa aspek, dengan Imam Zaid bin Ali sebagai tokoh sentralnya.

Perkembangan Syi'ah di Dunia

Syi'ah merupakan kelompok minoritas dalam Islam, dengan mayoritas penganutnya tersebar di Iran, Irak, Lebanon, Bahrain, dan Yaman.

  • Iran: Sebagai negara mayoritas Syi'ah, Iran memainkan peran penting dalam menyebarkan ajaran dan tradisi Syi'ah di dunia.
  • Irak: Kota suci Karbala dan Najaf menjadi pusat spiritual bagi umat Syi'ah.
  • Lebanon: Hizbullah, kelompok politik dan militer di Lebanon, berbasis pada ideologi Syi'ah.

Sebagai seorang mahasiswa pascasarjana, pembahasan tentang Syi'ah memerlukan pendekatan yang objektif dan berbasis akademik.

Dalam ranah kajian keislaman, Syi'ah merupakan fenomena yang menarik karena menggambarkan bagaimana agama tidak hanya bersifat spiritual, tetapi juga berinteraksi dengan realitas politik, sosial, dan budaya.

Penting untuk mendekati studi tentang Syi'ah dengan mengedepankan empati dan penghormatan terhadap keragaman.

Tantangan utama adalah bagaimana membedakan antara kajian ilmiah yang objektif dan narasi-narasi politis 

Selain itu, ada kebutuhan mendesak untuk membuka dialog antar-madzhab guna menciptakan pemahaman yang lebih baik.

Studi tentang Syi'ah bukan hanya soal memahami sebuah sekte dalam Islam, tetapi juga tentang bagaimana memahami interaksi antara agama, sejarah, dan masyarakat dalam skala yang lebih luas.

Penulis: Andi Nirwana Saputri Yasa ( Mahasiswa Pascasarjana UIN Alauddin Makassar) dan Prof. Dr. Mustari Mustafa (Dosen Pengampuh)

 

0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda