Breaking News

Lahir di Thusi Untuk Dunia: Konstribusi Besar Al-Ghazali Kepada Filsafat dan Tasawwuf

Samsir
Samsir | Penulis 

Bakalbeda.com
- Abu Hamid Muhammad Ibnu Muhammad Al-Ghazali Al-Thusi atau yang dikenal dengan Al-Ghazali merupakan salah satu Filosop Islam yang lahir di Thusi, pada tahun 450 H/1058 M.  

Dalam Sejarah Filosop Islam tersebut wafat pada tahun 505 H/ 1111 M. Al-Ghazali menghabiskan hidupnya dengan menuntut berbagai ilmu.

Sejak kecil ia sudah menuntut ilmu di Thusi, pada salah seorang Syekh Ahmad Bin Muhammad Al-Razakani , lalu ia pindah ke Jurjan dan menimbah ilmu pada Iman Abi Nasar Al-Islami, lalu pindah ke Naisnabur dan menimbah ilmu pada Iman Dhiya Al-Din Al-Juwaini.

Setelah menimbah ilmu diberbagai wilayah dengan guru yang berbeda, Al-Ghazali memutuskan untuk mendalami ilmu fiqh madzhab, usul Fiqh Mantihiq, ilmu Qalam dan Filsafat pada Iman Dhiya Al-Din Al-Juwaini, sampai ajal memisahakan keduanya.

Pada tahun 478 H, Al-Ghazali meninggalkan wilaya Naisabur ke Muas`kar. Berkat dari perjalanan nya dalam menuntut ilmu pada usia mudanya ia didaulat menjadi seorang guru di madrasa Al-Nihamiyah pada tahun 484 H, 

Berdasrakan Pengalaman dan pendidikanya tersebut Al-Ghazali diangakat menjadi guru besar pada perguruan tinggi Nizamiyah di Baghdad, yang menjadi pusat Pendidikan Islam pada saat itu. 

Namun, karena dalam perjalanan hidup Al-Ghazali mengalami Krisis spiritual sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan dunia akademiknya demi melakukan perjalanan spritualnya.

Setelah melakukan perjalan spiritual tersebut Al-Ghazali berhasil menulis sebuah kitab yang berjudul Ihya Ulumuddin dan kembali ke Damaskus dan mengajarakan salah satu karyanya yang monumental yaitu kitab Ihya Ulumuddin.

Al-Ghazali, bukan hanya dikenal sebagai seorang filosop namun ia juga termasuk seorang ahli tasawwuf dimana berkat dari perjalanan panjangnya dalam menuntut ilmu diberbagai wilayah ia mampu menyatukan ilmu agama (syariat) dan ilmu pengetahuan (akal).

Al-Ghazali Juga dapat memberikan konstribusi besar dalam pengembangan pemikiran tasawwuf, bahkan dapat mendirikan madrasa untuk mengamalkan ilmu agama yang ia dapatkan dari pengembaraannya dan membangu asrama untuk para pelajar. 

Al-Ghazali memiliki Karya-karya yang memberikan kontribusi bagi perkembangan Islam dimasa sekarang ini, terutama pada bidan ilmu Tasawwuf, fiqh, filsafat dan kalam yaitu: 

  1. Ihya ulumuddin (kitab ini paling monumental yang menyatukan aspek eksoterik dan eksoterik Islam).
  2. Maqasid al-falasifat (sebuah karya yang membahas tentang ringkasan filsafat Yunani dengan bahasa yang sangat mudah untuk dipahami.
  3. Tahafut al-Falasifat (kitab ini membahas tentang kritik terhadap filsafat yang dianggab bertentang ajaran Islam)
  4. Al-Munqidz min al-Dhalal (kitab ini menceritakan dari pada perjalanan intelektual dan Spritual Iman Al-Ghazali

Karya-karya Al-Ghazali ini mengunakan gaya Bahasa yang sederhana sehingga sangat mudah untuk dipahami dan masih sangat relevan dan menjadi rujukan para pemikir Islam sampai sekarang ini.

Sebagai seorang mahasiswa pasca serjana yang bergelora dibagian keagamaan tentunya kita harus mengenal lebih dalam lagi seorang filosop Muslim yang satu ini  yaitu Al-Ghazali.

Karena berkat dari pemikirannya yang mendalam tentang agama, filsafat, dan karya-karyanya dan perjalan intelektual dan spritualnya  tentunya menginspirasi kita sebagai seorang generasi muda untuk lebih giat lagi dalam mencari pemahaman tentang keagaaman.

Dan berkat dari pemahaman al-Ghazali yang mendalam tentang keagamaan, karya-karya monumentalnya seperti Ihya Ulumuddin masih sangat relevan dengan ilmu pengetahuan saat sekarang ini, hal ini ditandai dengan banyaknya pondok-pondok pesantren yang mengkaji kitab Ihya Ulumuddin ini.

Penulis: Samsir (Mahasiswa Pasca Serjana UIN Alauddin Makassar) dan Prof. Dr. Mustari Mustafa (Dosen Pengampuh)


0 Komentar

Posting Komentar
© Copyright 2023 - Bakal Beda