Breaking News

Menteri Pendidikan Siapkan Reformasi untuk Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Kualitas Pendidikan


Bakalbeda.com
– Dalam pertemuan media usai serah terima jabatan (sertijab), Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah mengungkapkan sejumlah inisiatif reformasi dalam sektor pendidikan yang mencakup evaluasi zonasi sekolah, peningkatan kesejahteraan guru, serta program wajib belajar 13 tahun.

Beliau menegaskan bahwa pendekatan menyeluruh dan kolaboratif dengan kementerian lain dan masyarakat luas adalah kunci keberhasilan kebijakan ini.

Kesejahteraan Guru jadi Fokus Utama  

Menteri Pendidikan menyoroti kompleksitas dalam peningkatan kesejahteraan guru di berbagai kategori, seperti ASN, P3K, dan honorer.

Menurutnya, diperlukan koordinasi ketat dengan Kementerian Keuangan dan pihak terkait lainnya agar para guru mendapatkan apresiasi yang adil.

"Langkah ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan seksama agar menciptakan perubahan nyata di kehidupan para guru kita," ujarnya.

Evaluasi Zonasi Sekolah Akan Ditinjau Kembali  

Selain itu, kebijakan zonasi yang sering menuai pro dan kontra di masyarakat juga akan ditinjau kembali.

Menteri menjelaskan bahwa evaluasi ini penting untuk menilai manfaat zonasi dalam mempromosikan pemerataan pendidikan tanpa menimbulkan ketidakpuasan di kalangan masyarakat.

"Setiap kebijakan punya dampak yang luas, jadi perlu kajian mendalam sebelum mengambil keputusan besar," jelasnya.

Target Wajib Belajar 13 Tahun untuk SDM Berkualitas  

Program wajib belajar 13 tahun kini melibatkan pendidikan usia dini sebagai landasan untuk membangun sumber daya manusia berkualitas.

Menteri menyebutkan bahwa fondasi ini penting untuk memastikan anak-anak Indonesia siap menghadapi persaingan global sejak dini.

“Kami ingin agar prasekolah menjadi bagian integral dari wajib belajar,” katanya, menambahkan bahwa pendidikan ini bisa bersifat formal maupun nonformal.

Partisipasi Masyarakat dan Kolaborasi untuk Pendidikan Inklusif  

Menteri juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam mendukung pendidikan yang inklusif, adaptif, dan partisipatif.

Ia menekankan pentingnya gotong-royong antara pemerintah dan masyarakat agar pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan.

Kurikulum Merdeka di Bawah Tinjauan Ketat  

Dalam menanggapi pertanyaan tentang Kurikulum Merdeka, Menteri menyatakan bahwa kebijakan baru ini akan dievaluasi untuk memastikan penerapannya sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Beliau menegaskan bahwa Kementerian akan mendengar masukan dari berbagai pihak sebelum membuat keputusan final.  

Tentang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah

Menteri Pendidikan baru ini berkomitmen menjadi pemimpin yang mau mendengar aspirasi masyarakat, berkolaborasi dengan pakar, dan merumuskan kebijakan yang tepat sasaran.

Dukungan masyarakat dan kerja sama lintas sektor menjadi komponen vital dalam setiap langkah perubahan di bidang pendidikan yang diupayakan kementeriannya.***

0 Komentar

Posting Komentar

Promo Spesial Akhir Tahun!

 Topik Jago Kenalan Masterclass Belanja Sekarang
© Copyright 2023 - Bakal Beda
curl https://api.s.id/v1/me \ -H 'X-Auth-Id: 6716e7f837eeece960e31a9f' \ -H 'X-Auth-Key: cm2jo1ra4000101nz1hht1tj0.RnnBKXEhJfuzJcbIApvEaFzcohK-OgVp'